![]() |
pixabay.com |
Kurang dari satu minggu lagi masuk bulan Agustus, artinya masuk waktu untuk bayar domain tahunanku. Ah, time flies so fast ya? Aku merasa tidak menulis sejak ntah berapa bulan lalu, tiba-tiba saja sudah Agustus lagi.
Padahal banyak hal yang terjadi di hidupku setahun belakangan ini. Tapi selalu tidak sempat kudokumentasikan di blog dengan alasan sibuk. Iya sibuk, sibuk main instagram dan ngoceh disana.
Sebagai user instagram yang lebih suka scroll timeline dan penikmat konten orang lain, nyatanya kesibukanku disana cukup menyita waktu. Padahal sejak setahun lalu instagramku tidak kubuka untuk bisnis lagi dengan alasan healing. Tapi tetep aja most of the time waktuku habis disana.
That's why aku lebih sering menulis disana dibanding di blog, rasanya lebih simple aja. Sampe lupa punya blog pribadi saking jarangnya kusentuh.
Tapi karena sebentar lagi ulang tahun domain 'katadita.com', kuputuskan untuk menulis apa-apa saja yang sudah terjadi di hidupku beberapa bulan belakangan ini dimulai dari,
AKU RESIGN DARI SKAY (Kantor lamaku)
Wacana resign sudah lama kufikirkan. Motifnya macem-macem. Yang paling dominan adalah soal keinginanku untuk kembali jadi full-time-freelancer seperti tahun 2016-2017 lalu. Aku kangen punya banyak waktu luang dan kerja dirumah koloran doang, atau kerja remote dimana aja sambil hangout sama temen.
Tapi mungkin resign memang tidak semudah itu, apalagi aku cukup mencintai pekerjaanku saat itu di SKAY jadinya resign hanya selalu jadi wacana sampai....
AKU LULUS CPNS 2019
Alhamdulilah, salah satu wishlist terbesarku akhirnya direalisasikan Tuhan. Lulus jadi CPNS. Memenuhi keinginan orangtua yang ngarep anaknya jadi PNS. Akhirnyaaaa, setelah hampir setahun dari proses registrasi, test sampai pengumuman kelulusan, aku dinyatakan lulus jadi CPNS di salah satu instansi vertikal di Indonesia.
Yang paling kusyukuri adalah ketika melihat kebahagiaan keluargaku, sahabat dan orang terdekatku, mereka yang menemani prosesnya, mendoakan paling kencang dan memberi support paling besar ikut senang dengan kelulusanku saat itu.
Sekali lagi, kalau bukan campur tangan Tuhan, rasanya mustahil aku lulus, karena usahaku memang enggak terlalu maksimal saat itu. Akupun lebih banyak pergi-pergian travelling sana-sini dibanding fokus belajar. Belum lagi pekerjaan di kantor dan aneka side job yang selalu rutin kukerjakan setiap weekend.
Waktu belajarku terbatas, tapi doa-doa yang dilangitkan tidak pernah berkhianat. Tuhan maha mendengar doa. Alhamdulilah.
Karena instansi yang kuambil adalah instansi vertikal, penempatan menjadi hal yang cukup horor saat itu.
Aku yang ketika melamar sama sekali enggak mikir panjang soal penempatan di seluruh Indonesia, saat itu jadi ketar-ketir, deg-degan sampe rasanya kefikiran terus. Gimana kalau dapat penempatan jauh di luar pulau Jawa? Masa iya mau mundur padahal langkahku udah sejauh ini.
Tapi aku mencoba tetap berfikir positif, aku yakin aku akan ditempatkan di Jawa Barat. Sampai akhirnya info penempatan secara resmi keluar di website instansi,
JENG
JENGGGGG
Aku ditempatkan di Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung.
Auto lemes.
Padahal di setiap doa aku spesifik memohon agar tidak ditempatkan di daerah timur karen jauh dari rumah dan butuh akomodasi yang tidak murah untuk pulang dan juga Lampung, spesifik banget loh aku doanya, 'Jangan Lampung ya Tuhan, aku takut begal' gitu.
Sampe sempet bahas sama temen kantor lama juga, dia bilang kalau bisa jangan Lampung karena stigmanya memang semenakutkan itu dimata org Jawa.
Maaf ya, aku stereotype banget huhu.
Tapi memang kesan Lampung tuh ngeri-ngeri loh. Apalagi ketika aku browsing soal Mesuji. Alamak, rasanya makin pengen nangis kejer aja.
Coba aja kalian browsing dengan keyword 'Mesuji Lampung' dan lihat sendiri berita di internet itu kayak gimana.
Tapi darisana aku belajar bahwa framing media terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Karena beberapa bulan jadi orang Mesuji nyatanya enggak semenakutkan itu kok. Sejauh ini aku cukup bisa bersahabat dengan Mesuji. Tapi itu bisa kuceritakan nanti, sekarang biar ku kasih tahu dulu bagaimana paniknya aku di awal tahu penempatan.
Sore itu ketika kubaca dengan mata kepalaku sendiri kalau aku ditempatkan di Mesuji Lampung, aku langsung histeris nangis kenceng dan guling-guling di kantor lamaku. Temen-temen kantor cuma bisa lihat aku dengan tatapan prihatin mereka. asli ya kalo difikirin sekarang, dengan mereka natap kayak gitu aja nyaliku udah makin ciut, tatapan mereka tuh seolah kayak bilang 'yang sabar ya budit, di Lampung loh'
Jelas aku jadinya makin nangis kejer.
Sampe rumah cerita ke mama dengan sungguh drama, nangis lagi, guling-guling lagi, sampe kubilang aku mau mundur aja dari ini semua. Jelas orangtuaku menentang. Mereka menenangkan aku saat itu. Dan aku minta waktu berfikir beberapa waktu. Berfikir baiknya kuambil atau kutinggal aja gitu.
Tapi akhirnya tetap kuambil dengan pertimbangan perjuanganku selama ini, masa iya cuma karena penempatan enggak sesuai sama harapan aja aku nyerah sih?
Makanya akhir Januari itu aku memantapkan hatiku berangkat kesini, diantar mama, tante dan oomku. Kami memilih jalur darat karena cukup membawa banyak barang, padahal sebelumnya aku kirim kargo 80kg juga lho, tapi pas berangkat ya barangku masih banyak juga. Sampe berasa bener pindahan satu keluarga bukan satu orang.
Aku terbiasa di daerah dingin dan sejuk, rasanya sungguh denial banget dengan udara panas Sumatera.
![]() |
tenor.com |