5 Alasan Hubungan LDRmu Harus Diakhiri
Friday, November 04, 2016
Menjadi pejuang LDR memang tidak mudah. Jarak adalah
orang ketiga paling antagonis yang jadi rintangan dalam hubunganmu.
-baca juga Tentang Menjadi LDR Survivor-
Tapi sekuat apapun jarak berkehendak untuk memisahkan, jika
kamu dan dia memiliki pondasi yang kuat,maka kalian akan tetap bertahan. Tak peduli
sepedih apapun itu.
Tapi jika sudah ada 5 hal ini dalam hubungan LDRmu, saya
sarankan lebih baik mulailah berfikir untuk mengakhiri perjuanganmu dalam
ber-LDR ria dengan si pacar jauh. Akhiri secepat yang kamu bisa.
Jika..
Ada ikut campur pihak lain.
Ini yang terpenting. LDR saja
sudah melelahkanmu. Jarak saja sudah membuatmu harus tetap sabar untuk tidak
bisa selalu ada di dekatnya. Dan sekarang hubungan jarak jauhmu dicampuri pihak
lain? Yang bukan orangtua atau bahkan keluargamu. Okelah, kamu atau pacarmu
pasti membutuhkan teman untuk berbagi cerita dan mendapat advice dari mereka tentang hubunganmu. Tapi sebatas itu cukup. Jika
teman terlalu mencampuri urusan internalmu dengan si pacar dan kalian tidak
tegas untuk memberi batasan padanya, maka hubungan kalian bukan hanya milik
kalian berdua. Tapi juga milik si teman.
Karena kalian tidak memberi
batasan, maka si teman akan dengan seenaknya mencampuri hubungan kalian. Masih
mending jika dia memang tahu 100% tentang kondisi hubungan kalian? Tapi jika
tidak? Siap-siap saja badai akan menghadang hubungan kalian.
Jika terus dibiarkan, si-teman
salah satu dari kalian akan lebih berani lagi. Dia yang biasanya ada di salah
satu pihak akan menyalahkan pihak lainnya hanya berdasarkan APA YANG DIA KETAHUI.
Bukan berdasarkan kenyataan dan kondisi hubungan kalian berdua.
Kamu merasa hubunganmu tak lagi punya privasi.
Poin ini otomatis ada jika poin
pertama terjadi dalam hubunganmu. Karena adanya campur tangan pihak lain dalam
hubunganmu akan serta merta membuat privasi hubunganmu akan berkurang atau
bahkan hilang. Kamu tak akan bisa lagi mengiriminya chat sesukamu padanya. Karena
temannya yang selalu ikut-ikutan membaca isi pesan kalian. Hal ini akan lebih
buruk jika pacarmu membiarkan isi pesan kalian menjadi konsumsi pihak luar. Kamu
tak akan bisa nyaman lagi berkomunikasi padahal komunikasi adalah salah satu
pondasi yang paling berpengaruh pada hubungan LDRmu.
Komunikasi yang buruk.
Semua orang memiliki waktu yang
sama dalam sehari. 24 jam 1440 menit dan 86400 detik. Yang membedakan adalah
ritme kesibukannya dan bagaimana dia me-manage
waktunya.
LDR adalah sebuah pelajaran hidup
yang mengajarkan saya tentang bagaimana caranya mengatur waktu. Saya bukan office person. Saya seorang freelancer dengan waktu yang jauh lebih
luang daripada si pacar yang memang office
person. Saya punya waktu lebih banyak untuk main handphone dan mengabari
pacar. Tapi justru kebalikannya. Pacar yang jam kerjanya sudah ditentukan juga deadline pekerjaan dan segala macam
printilan pekerjaan tambahan diluar jam-lah yang agak sulit buat hubungin saya.
Tapi selama dia masih meluangkan semenit dua menit waktunya buat sekedar whatsapp saya, saya sih no problem. Asal dia bener kerja.
Yang harus diwaspadai adalah
ketika pacarmu tidak lagi meluangkan waktunya untuk mengabarimu. Jelek-jeleknya
sehari sekali.
Kamu memang harus toleransi
dengan segala kesibukannya. Kamu memang dituntut mengerti. Tapi sekali lagi,
semua orang punya 86400 dalam satu hari. Jika dia tidak meluangkan, katakan
hanya 20 detik dari kesibukannya untuk mengabarimu, apa itu masih bisa dikatakan
LDR yang sehat?
Mulai susah diajak bertemu
Awalnya kalian bisa bertemu satu
atau dua kali dalam sebulan. Atau untuk LDR beda negara, misal sekali dalam
setahun. Dan itu rutin. Tapi sekarang, jangankan datang menemuimu, setiap kali
kamu singgung soal pertemuan kalianpun dia terlihat tidak bersemangat. Kamu
patut mempertanyakannya.
Untuk para pejuang LDR, pertemuan
nyata adalah salah satu #goals yang sangat ditunggu-tunggu. Ketika bisa
menghilangkan jarak dan melihat wujudnya secara langsung, satu kebahagiaan yang
tidak bisa digantikan oleh beribu-ribu chat di whastapp atau berjam-jam
telepon.
Kamu patut mengharapkan ini. tapi
jika kamu merasa kalau dia sudah tidak ingin menemuimu lagi, silahkan kamu
pertanyakan padanya. Masihkah dia berjuang untuk hubungan kalian? Jika jawabannya
rancu, kamu memang harus berfikir dua kali untuk melanjutkan hubungan
dengannya.
Tidak lagi percaya.
Ini berlaku untuk kedua belah
pihak. Karena jika ada satu pihak saja yang sudah kehilangan rasa percayanya
pada pasangan hubungan kalian akan kehilangan kualitasnya. Komunikasi yang
seharusnya menjadi momen kedekatan kalian malah digunakan untuk beradu argumen.
LDR adalah kepercayaan. Jarak
sudah menyiksa kalian dengan sangat antagonis. Jangan lagi diperparah dengan
rasa tidak percaya kalian. Jika hubunganmu tidak lagi diisi dengan rasa saling
percaya satu sama lain, lalu apalagi yang bisa diharapkan?
Ditulis hari sabtu ketika mas Ganteng pulang kampung dan kami bersiap untuk bertemu.
Ttd. Si pacar manis
5 november 2016
11.06 WIB
0 komentar
Hi Terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya :)
Tapi jangan kasar-kasar, jangan ada link hidup juga karena udah pasti aku block.
komentar ya baik-baik aja, kritik boleh tapi sampaikan dengan bahasa yang baik. salam :)