jadilah penulis yang berwawasan
Wednesday, September 10, 2014![]() |
sumber : google |
Jadi penulis benar-benar harus berwawasan. Banyak membaca, mencari tahu, bahkan melakukan riset.
Aku
benar-benar merasakannya saat ini.
Seperti
yang pernah diungkapkan seorang penulis favoritku. Christian Simamora. Saat
menulis pillow talk, Bang ino-Christian Simamora- benar-benar melakukan
penelitian tentang bisnis online yang menjadi pekerjaan si tokoh utama dalam
pillow talk.
Sebagai
penulis pemula alias newbie,
Aku
juga merasakannya.
Sampai
ke bagian terkecilnya.
Contohnya
novel yang saat ini sedang kutulis, heartbreaker dan just a feeling.
Heartbreaker,
aku harus mencari tahu, bahkan mewawancarai seorang DJ asli untuk novelku ini.
Karena salah satu tokoh penting dalam novelku bekerja sebagai Disc jokey. Aku
harus tahu apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi seorang DJ, apa saja
kesulitannya saat belajar, alat apa saja yang dipakai dan bagaimana cara
menggunakannya. Ribet kaaan ? tapi ya itulah seninya. Menulis tidak hanya
menghibur pembaca tapi juga bisa memberikan wawasan untuk pembaca.
Selain
itu juga, untuk heartbreaker secara khusus aku mempelajari tentang penyakit
maag dan asma. Apa penyebabnya, bagaimana gejalanya, apa saja yang harus
dilakukan saat sedang kumat, obat atau terapi apa yang digunakan. Tentu itu
menjadi hal yang sangat penting mengingat si tokoh utama dalam –heartbreaker-
diceritakan menderita kedua penyakit tersebut.
Apa
itu menunjang cerita ?
Tentu
saja ya. Misalnya untuk novel just a feeling aku banyak mencari tahu tentang
industri musik di indonesia, bagaimana proses pengumpulan materi sampai
launching album. Apa saja tugas manajer seorang artis dan tetek bengek lainnya.
Tentu saja menunjang cerita. Karena jika kita memiliki wawasan tentang apa yang
kita tulis tentu saja itu akan membuat cerita yang kita buat menjadi lebih
hidup.
Apa
itu mudah ? tentu saja tidak.
Mencari
DJ di kota kecil seperti Tasikmalaya, bukan hal mudah, tapi beruntung karena
saku punya teman seorang wartawan. Dengan relasinya akhirnya bisalah ketemu
sama si teteh Djnya. Ikutan wawancara dan akhirnya tambah wawasanya. Menarik
kan ?
Intinya,
jangan pernah berhenti untuk berusaha. Menulislah dengan hati. Aku juga bukan
penulis profesional, tapi menulis adalah passionku, saat menulis aku merasa
‘inilah zona nyamanku’ jadi kenapa harus merasa sulit untuk melakukan apa yang
kita suka ?
Keep
Fight J
Salam
Sayang, hug and kiss kiss
Dita
Apriliani
0 komentar
Hi Terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya :)
Tapi jangan kasar-kasar, jangan ada link hidup juga karena udah pasti aku block.
komentar ya baik-baik aja, kritik boleh tapi sampaikan dengan bahasa yang baik. salam :)