Tentang Patah Hati, Rasa Galau dan sulitnya Move on (part 2)
Wednesday, January 01, 2014
Kasih sayang Alloh. Terasa sampai tulang sumsum :D
Selamat malam bloggies J masih dalam edisi
posting galau tapi bedanya posting kali ini beda dari sebelum-sebelumnya. Kalo
yang sebelumnya bahas soal patah hati dll. Yang sekarang saya mau sedikit bahas
soal semua kasih sayang alloh yang saya rasakan. Saya bukan mamah dedeh,
terlalu muda juga kalo dibilang hajah halimah J ilmu agama juga
ngga terlalu dalam, jadi penyampaian saya di posting ini ya ala saya. Ala saya
berkomunikasi sama alloh. Bukan tulisan berat. Nggak nyisipin ayat A-Qur’an
juga karena takut salah. Ini cara saya, bahasa saya, dan komunikasi saya dengan
sang pencipta. Bisa dibilang seperti curahan hati seorang anak manusia kepada
Tuhan-Nya.
Pecayalah karena pertolongan Alloh selalu bersama hamba-Nya yang
soleh, mau berdoa dan berserah diri kepadaNya. Ada yang bilang, curhat baiknya
sama Alloh aja, mengerti, memahami, memberi solusi dan mengarahkan kita ke
jalan yang terbaik. Memang kadang rencana kita tidak seindah rencanaNya. Tapi
Alloh memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita berikan. Contoh
kecilnya saja, ketika saya masih kecil, saya ingat betul saat itu saya seperti
kebanyakan anak kecil. Merajuk ingin membeli mainan ke sebuah toserba yang
jaraknya memang cukup dekat dengan rumah. Tapi mendadak, orangtua yang biasanya
selalu menuruti kemauan saya tidak segera memenuhi keinginan saya untuk pergi ke
toserba tsb dengan alasan menunggu tamu dari kampung. Gondok, kesal, kecewa
membuat saya uring-uringan. Anak sekecil saya (kurang lebih 4 tahun) mana bisa
mengerti saat diberi penjelasan ini itu. Maunya boneka ya harus ada boneka.
Begitulah fikiran saya saat itu.
Sambil cemberut saya sembunyi diantara celah sofa dan tembok. Rasa
kesal membuat saya malas bertemu dengan siapapun. Sambil memohon sama Alloh
biar orangtua segera mengajak saya pergi membeli boneka.
Satu jam. Dua jam. Tamu yang ditunggupun belum datang. Saya sudah
mulai gelisah. Semakin emosi. Semakin ingin marah dan menangis. Tapi menjelang
magrib bapa datang menghapiri saya di celah sofa dan bilang “Teh, mataharinya
(baca:toserbanya) kebakaran barusan, ini lagi ada beritanya di TV. Sini liat yuk.
Bonekanya juga habis terbakar,” kata bapa.
Saya yang waktu itu masih sangat polos belum mengerti sebelum
akhirnya dibimbing bapa untuk melihat berita di TV. Betapa lemasnya ketika
melihat sebuah gedung toserba yang biasanya menjadi tempat saya belanja,
mendapatkan mainan atau apapun kemauan saya hitam terbakar. Ntah berapa orang
korban saat itu dan ntah karena apa toserba itu terbakar, saya ngga nanya
karena cukup jelas untuk saya. Saya hanya bisa membayangkan saya juga akan
meninggal kalo saya ada disitu. Karena yang saya tau saat itu, api itu bisa
membunuh karena neraka juga adalah api.
Cukup sampai disana intermezonya. Waktu kecil yang saya rasakan
hanya rasa bersukur karena tidak jadi membeli boneka dan selamat dari kematian.
Tapi saat saya besar, saya mulai tahu lebih banyak dari sekedar rasa bersukur
karena selamat dari musibah. Saya bisa mengambil sebuah pelajaran ‘bahwa Alloh memberikan apa yang kita
butuhkan bukan apa yang kita inginkan’ saat itu saya ingin boneka, tapi
Alloh memiliki rencana yang sangat indah, yaitu menyelamatkan saya dan keluarga
dari musibah bahkan dari kematian. Karena itu yang saya butuhkan. Alloh
menyayangi kita lebih dari yang kita mau.
Kalo dikaitkan dengan apa yang terjadi dengan keadaan saya saat ini,
ya sedih ya sakit ya kecewa memang kehilangan seseorang yang tadinya saya fikir
akan menjadi imam dalam hidup saya di masa depan. Tapi Alloh menjauhkan dia
bukan tanpa alasan. Alloh menyelamatkan saya dari ‘kebakaran’ seperti saat saya
kecil. Alloh menghindarkan saya dari segala hal yang tidak baik dimataNya
walaupun sangat baik dimata saya.
Percayalah bloggies. Setiap kalian mendapat cobaan. Mendapat
halangan dalam setiap rencana kalian, itu artinya Skenario Alloh sedang
bermain. Menyelamatkan kita agar tidak ‘terbakar’. Jangan kecewa. Jangan putus
asa. Karena alloh memahami, karena Alloh mengetahui apa yang tidak kita
ketahui.
Kalo ditanya apa obat dari rasa galau ? obat ketenangan hati ? saya
bisa menjawab dengan mantap, yaitu Solat. Berdoa dan bercerita kepada Alloh. Mungkin
saya ngga akan menjawab semantap ini kalo bukan saya sendiri yang mengalaminya.
Tapi ini pengalaman saya bloggies. Alloh menenangkan saya ketika ujian bathin
datang dalam bentuk apapun. Dengan solat dan berdoa, bisa saya rasakan
ketenangan itu datang, Alloh mengangkat beban di pundak saya, menggantinya
dengan rasa percaya diri, semangat dan rasa ingin selalu lebih dekat kepadaNya.
Alloh senang dipinta. Rugi kalo kita ngga berdoa sama Alloh. Mau
minta sama siapa lagi coba ? Manusia ? iya kalo bisa penuhin apa yang kita
harapkan, tapi kalo ngga? Ujung-ujungnya kecewa kan ? Manusia gudangnya salah,
jadi kenapa kita masih haru bergantung pada manusia saat ada masalah ?
Bloggies, andai saya bisa menulis lebih banyak. Lebih banyak lagi
tentang kasih sayang Alloh yang sangat saya rasakan, terlebih saat ini.
Walaupun terkadang malu karena datang solat malam hanya ketika
sedang diberi cobaan bathin, walau terkadang malu karena hanya menangis saat
bersedih. Walau kadang malu karena kadang lupa saat bahagia. Karena harusnya
Alloh selalu dekat dengan hati kita. Lebih dekat dari urat nadi kita.
Menerima takdir memang suatu keharusan. Sesulit apapun itu ! Hidup
hanya sebentar. Semua manusia, tanpa kecuali pasti akan pulang. TANPA KECUALI.
Setelah jiwa meninggalkan badan, apa yang kita bawa menghadap Alloh ? Amal
baikkah? Atau bahkan amal buruk ? Naudzubilah ya.
Rukun iman sendiri mengharuskan kita percaya dengan qodo dan qodar.
Apa-apa yang telah ditetapkan oleh Alloh sebelum kita ada di dunia ini. Kalo
ngga percaya apa masih bisa dibilang kita manusia iman ? memang sulit menerima,
saya juga merasakan sulitnya bagaimana. Serasa dunia tidak bersahabat dan
merasa tidak adil. Tapi seperti yang saya bilang tadi, Alloh punya rencana yang
lebih indah untuk setiap hambaNya. Mau itu manis, pahit, menyenangkan,
mengecewakan, kita tetap harus menerima. Sakit ya memang sakit ? Manusia diberi
rasa. Dibalik itu juga manusia diberi akal, diberi kemampuan untuk berubah
lebih baik. Tawakal setelah berikhtiar adalah contoh aplikasi nyata dalam hal
ini. Segala yang sudah kita usahakan, kita kembalikan lagi sama Alloh. Alloh
tau apa yang terbaik untuk kita.
Kasih sayang Alloh terasa sampai tulang sumsum. Nggak Cuma saat kita
sedih aja ya ? tapi jauh lebih dari itu. Ketika kita bahagia justru kasih
sayang Alloh-lah yang membuat hati kita bahagia, bisa membuat senyum kita
tersungging dengan indahnya.
So’ saat apapun. Ntah itu galau, saat sedih atau apapun, ngga ada
alesan buat kita jauh dari Alloh. Ketika semua orang pergi meninggalkan kita,
Alloh yang setia ada memeluk kita, menguatkan kita. Kita sebagai manusia
dituntut pintar menemukan hikmah dibalik semua kejadian. Buat yang galau,
putus, kehilangan orang yang disayangi, dicampakkan dll. Don’t be sad. Alloh menyiapkan seseorang dengan kualitas
yang lebih baik untuk kalian di masa depan. Keep smile J Alloh always in
our heart J
Gnite bloggies,
Salam pena
Dita Apriliani
0 komentar
Hi Terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya :)
Tapi jangan kasar-kasar, jangan ada link hidup juga karena udah pasti aku block.
komentar ya baik-baik aja, kritik boleh tapi sampaikan dengan bahasa yang baik. salam :)